Ulasan

Olahan Pepaya

Olahan Pepaya

 

Penulis: Husni Efendi

Pertama kali mencoba masakan bunga pepaya (seperti di gambar) di rumah makan khas Manado di sekitaran Cikini, sekian tahun lalu saat masih ngekos di area situ. Nama rumah makannya juga sama dengan nama hidangannya “Bunga Pepaya: Restoran Manado” dengan logo merah tampak seperti kilapan kembang api di balihonya.

Dari tempat itu pula baru tahu jika bunga pepaya bisa ditumis. Sedari kecil olahan pepaya yang saya tahu bisa dimasak adalah daunnya dan buahnya yang masih muda.
Dulu saat masih kecil, pertama kali makan sayur daun pepaya saya merasakan pahit yang aneh. Tampaknya yang memasak kurang yahud dalam mengolahnya. Karena ada trik khusus dalam memasak olahan ini supaya tidak terlalu pahit.

Rasa kapok mencecap olahan daun pepaya perlahan memudar, saat bapak mengajak jalan dan makan kluban dengan campuran daun pepaya di sekitaran pasar Rejowinangun, Magelang.

Sekian tahun kemudian saat pindah ke Bandung, belum pernah menemukan olahan masakan berbahan bunga, daun, ataupun buah pepaya. Begitupun saat menetap di Garut beberapa lama, daerah Pasundan sepertinya memang kurang familiar dengan olahan masakan ini.

Saat pindah ke Jakarta, olahan daun pepaya berwujud buntil dengan isian parutan kelapa dan teri saya menemukannya di warung lesehan Bu Gendut Blok M. Sayur tumis buah pepaya pernah saya temukan juga di warung kecil di kawasan Setiabudi, dekat SMA 3 Jakarta.

Olahan masakan ini sudah lama tidak saya santap, saat pandemi agak mereda mungkin daerah-daerah tadi bisa kembali disambangi. Atau sekalian pulang kampung, melahap tumis pepaya muda buatan Emak.

Post Comment