Konon samba lado tanak, adalah samba masakan khas masyarakat nagari di Sungai Jambu, di kawasan lereng gunung Marapi, Kabupaten Tanah Datar (sekitar 700 m dari permukaaan laut).
Namun pada kenyataannya, samba lado tanak juga dapat ditemui di seluruh nagari di seluruh wilayah Sumatera Barat, dengan berbagai versi resep keluarga dan ciri khas masing masing. Menu ini memang sangat jarang ditemukan jika berkunjung di Rumah Makan Padang, karena samba ini kebanyakan dibuat sebagai masakan rumahan saja.
Masakan samba ini mirip dengan kalio, berwarna lebih merah, cita rasanya lebih pedas karena ditambahkan cabai yang lebih banyak, dan diisi berbagai macam bahan seperti jengkol atau jariang, petai, daun singkong, dan ikan teri asin.


Atau sering juga ditambahkan telur ayam atau telur puyuh rebus. Namun banyak juga yang menambahkan berbagai bahan lainnya seperti kacang merah, ikan teri gabus, ataupun potongan kentang.
Sehingga dengan satu macam hidangan ini, bisa menikmati berbagai rasa. Istimewa bukan?
Rendang Belut
Salah satu varian rendang dari Kabupaten Tanah Datar adalah rendang belut, di mana masakan ini selalu ada di setiap acara acara besar, baralek, dan acara acara adat lainnya.
Rasa daging belut yang gurih menjadi padu padan pas ketika dimasak menjadi rendang.
Walau harga belut lebih mahal daripada harga ikan lainnya, namun sebanding dengan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Bahkan di Jepang –belut atau biasa disebut unagi– adalah makanan yang tidak bisa dinikmati sehari hari karena harganya yang cukup mahal alias terkategori “makanan sultan”


Samba lado tanak dan rendang belut yang saya coba kali ini dibuat oleh tangan Uni Wisda Saswita dari Rendang Aina, berlokasi di Sawah Padang Kinari, Bukit Sundi, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
Samba lado tanaknya istimewa dengan isian jengkol, ikan asin, kacang merah dan daun singkong.
Jengkol atau jariangnya terasa pulen dan terasa succulent, khas jariang kampung yang memang patut diacungi jempol. Dilengkapi kacang merah, ikan asin dan daun singkong dengan bumbu samba yang pedas namun masih bisa ditolerir di lidah. Aroma asap kayu menguar menggelitik indera perasa, memastikan bahwa dimasak dengan api yang dijaga.
Cukup disantap dengan setangkup nasi panas, menjadi pemicu semangat untuk sehari beraktifitas.
Rendang belutnya juga tak kalah menarik, barisan belut sebuku jari, lembut namun gagah berani, diselingi irisan daging buah pala berselendang mangkokan yang berjajar rapi, berbalut bumbu rendang warisan resep keluarga. Lamak bana menggugah selera.
Irisan buah daging palanya ketika digigit bercampur dengan daging belut menjadi rasa unik tersendiri yang mengisi ingatan memori.
Terimakasih Uni Wisda, sudah diizinkan mencicipi kuliner warisan nagari Kinari.
Menyantapnya seperti obat penawar rindu kami, akan kampung nan jauh di mato yang menanti untuk dikunjungi.
#randangpadang #randangistimewa #randangaina
***
Penulis: Rerie Arimia (anggota grup Jalansutra)
Foto Koleksi Rerie Arimia
Editor: Husni Efendi